Posisi duduk, tangan hingga caramu menyilangkan kaki pun bisa menunjukkan kepribadianmu loh. Bersikaplah yang wajar dan tunjukan ketertarikanmu saat interviewer berbicara denganmu.
Seleksi administrasi, check!
Psikotes, check!
Tes tulis, check!
Focus Group Discussion, check!
Interview, failed!
Huh, menunggu dari satu tahap ke tahap selanjutnya saja bisa makan waktu seminggu. Eh, sudah sampai tahap wawancara, malah menerima e-mail yang berbunyi “Dear candidates, we found that your qualification have not matched with this position.” Hm well, sudah berapa kali nih para job seeker melewati tahap rekrutmen yang satu ini? Ya, wawancara emang punya andil besar dalam penentuan penerimaan calon karyawan ke tahap selanjutnya. Beberapa perusahaan mensyaratkan medical check up di tahap akhir rekrutmen, tapi kebanyakan, justru wawancara adalah tahap paling akhir, which is sangat menentukan!
Pertama kali saya wawancara kerja di salah satu perusahaan yang termasuk big four se-Asia di bidangnya, lumayan membuat deg-degan. Walaupun sudah berdoa dan latihan pada hari sebelumnya. Saat tiba di kantor, nyali langsung ciut, karena saat itu saya baru saja selesai wisud dan belum memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Wawancara pertama sama HRD berjalan lancar dan lanjut ke wawancara user. Melihat cara berbicara dan penampilan interviewer , saya jadi canggung saat menjawab.
Pertanyaannya pun tak jarang hal-hal di luar dugaan, seperti:
“Kamu setuju gak, sama hukuman mati di Indonesia? Iya atau tidak, sebutin alasannya.”
“Misal kamu ada di dalam barisan, sukanya di depan, tengah, atau belakang?”
“Pendapat kamu tentang generasi muda di Indonesia, kayak gimana sih?”
Dan saya pun tak lolos dalam wawancara ini.
Well, untuk kamu yang sedang menghadapi proses wawancara kerja, ada 5 hal yang wajib banget kamu hindari!
1. Penampilan
Penampilan from ‘head to toe’ adalah impresi pertama yang dinilai oleh interviewer. Sebelum kamu berbicara lebih jauh tentang diri dan latar belakang pendidikan kamu, tentunya penampilanmu sudah ‘berbicara’ duluan. Jangan sampai salah kostum, ya! Meskipun kamu orang yang santai dan sudah percaya diri dengan penampilan yang apa adanya, tapi tidak untuk wawancara. Ikuti budaya kantor tempatmu melamar, jika karyawannya terbiasa menggunakan make up walau tipis, tak ada salahnya kamu pun seperti itu.
2. Tidak mempelajari tentang perusahaan
Kalau poin 1 sudah kamu persiapkan dengan baik, saatnya mempelajari tentang perusahaan. Sekilas saja mengenai profil perusahaan, budaya perusahaan, berita baik tentang perusahaan tersebut dan daya tarik yang bikin kamu mau jadi karyawan di perusahaan itu. Apakah perusahaan tersebut punya program pengembangan diri bagi karyawan yang oke? Atau produk yang ia hasilkan selalu inovatif? So, cari tahu dulu ya!
3. Ekspresi dan bahasa tubuhmu
Sikap yang kamu tunjukkan saat wawancara ini juga akan menjadi perhatian utama interviewer! Posisi duduk, tangan hingga caramu menyilangkan kaki pun bisa menunjukkan kepribadianmu loh. Bersikaplah yang wajar dan tunjukan ketertarikanmu saat interviewer berbicara denganmu.
4. Kontak mata
Kontak mata dengan interviewer perlu dijaga selama proses wawancara berlangsung. Jangan sampai selama berbicara, kamu melihat objek lain selain interviewer. Fokuskan pandangan pada T line di wajah interviewer, tapi tetap natural yah. Selain itu, saat menjawab, jangan sampai melakukan rolling eyes! Ada baiknya kamu berlatih dulu dengan kakak yang sudah kerja atau teman yang berpengalaman sukses saat wawancara. Cari lawan bicara yang objektif saat latihan wawancara, agar ia bisa menilai kamu secara jujur.
5. Tanya gaji
When it comes to “Ada yang ingin kamu tanyakan?” things, jangan sekali-kali bertanya nominal gaji atau kompensasi lain. Kecuali, sebelumnya kamu memang diminta untuk mengisi ekspektasi gaji di formulir atau ditanyakan langsung mengenai gaji. Bagaimana pun juga kamu masih calon karyawan alias outsider.
Percaya lah kalau kerjaan itu bagai jodoh, jadi ibarat gembok dan kunci! Seberapa bagus pun desain kunci itu, terbuat dari emas 24 karat, kalau memang dicocokkan ke gembok yang lubangnya tidak sesuai, gemboknnya tetap takkan terbuka. Jadi, jangan berkecil hati kalau gagal berkali-kali, tak berarti kamu yang kurang kompeten tapi memang Tuhan punya jalan lain untukmu.